• Home
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
No Result
View All Result
  • Login
Bicara Publik
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Metro
  • Kepri
  • Olahraga
Bicara Publik
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Metro
  • Kepri
  • Olahraga
No Result
View All Result
Bicara Publik
No Result
View All Result
Home News

Tingkat Kemiskinan Perkotaan Meningkat Rojali dan Rohana Muncul

Tingkat Kemiskinan Perkotaan Meningkat Rojali dan Rohana Muncul
Ilustrasi kemiskinan. (Istimewa)

Sepanjang semester I 2025, tantangan ekonomi yang dihadapi oleh sebuah negara berkembang seperti Indonesia terlihat semakin kompleks. Meskipun ada berbagai agenda pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, realitas menunjukkan bahwa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Dalam diskusi publik yang dipandu oleh seorang ahli ekonomi, terkuak berbagai fakta menarik mengenai kondisi perekonomian saat ini. Menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 hanya mencapai 4,87 persen Year-on-Year (YoY), jauh di bawah target yang telah ditetapkan sebesar 5 persen. Hal ini menjadi sorotan utama bagi banyak pihak yang mengamati kondisi perekonomian.

Kondisi Daya Beli dan Fenomena Konsumsi Masyarakat

Daya beli masyarakat saat ini mengalami tekanan yang cukup signifikan. Dalam keseharian, muncul fenomena di mana masyarakat lebih memilih untuk hanya melihat barang-barang tanpa membelinya, atau dikenal dengan istilah “rombongan cuma nanya” yang membuat industri retail harus berpikir keras. Masyarakat cenderung lebih menahan pengeluaran dan lebih memilih untuk menabung daripada melakukan konsumsi yang tidak esensial.

Menarik untuk dicatat bahwa tren ini tidak hanya berdampak pada sektor retail, tetapi juga pada e-commerce yang kini menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berbelanja. Masyarakat lebih suka membandingkan harga secara fisik sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli secara online. Perilaku ini sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang.

Tingkat Kemiskinan dan Tantangan yang Dihadapi

Data yang mencengangkan menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan nasional per Maret 2025 tercatat pada angka 8,47 persen, sedikit turun dari bulan September 2024. Namun, saat dilihat lebih dekat, angka ini menyimpan kekhawatiran, terutama di area perkotaan. Kenaikan angka kemiskinan di wilayah perkotaan dari 6,6 persen menjadi 6,73 persen menunjukkan bahwa adanya ketidakstabilan ekonomi merambah ke lapisan masyarakat yang seharusnya lebih mapan.

Di area perkotaan, tekanan harga-harga kebutuhan pokok dan biaya hidup membuat kelompok rentan semakin tertekan. Penduduk yang bekerja di sektor informal, yang merupakan mayoritas, sering kali menghadapi kondisi pendapatan yang stagnan atau bahkan menurun. Ini menggambarkan bahwa tingginya biaya hidup di daerah perkotaan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun angka kemiskinan secara keseluruhan mengalami penurunan, ketimpangan antara daerah perkotaan dan perdesaan menjadi isu yang lebih mendesak. Wilayah perdesaan, meskipun memiliki angka kemiskinan yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan belum merata di seluruh lapisan masyarakat.

Menurut beberapa ahli, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memperkuat koperasi desa. Koperasi dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, asalkan diiringi dengan penguatan sumber daya manusia dan pengawasan yang ketat untuk menghindari stagnasi posisinya.

Secara keseluruhan, analisis menunjukkan bahwa kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di Indonesia memerlukan solusi yang lebih holistik dan terintegrasi. Pemerintah perlu mempercepat langkah-langkah untuk menciptakan kebijakan yang lebih baik, mulai dari pendidikan yang inklusif hingga program bantuan sosial yang bersifat transformatif. Hanya dengan cara ini, penurunan angka kemiskinan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Previous Post

Atasi Insomnia dengan 6 Metode Skandinavia Ini

Next Post

AFF U-23 Indonesia vs Vietnam Ricuh, 22 Suporter Ditangkap

Sidebar

Rekomendasi

Permohonan PKPU Harus Diajukan Oleh Setidaknya Dua Kreditur

Permohonan PKPU Harus Diajukan Oleh Setidaknya Dua Kreditur

Tren Perawatan Diri Unik, Empeng Dewasa Andalan Redakan Stres di China

Tren Perawatan Diri Unik, Empeng Dewasa Andalan Redakan Stres di China

Warga Usul Penempatan Polisi, Dishub Pasang Rambu Peringatan di Bundaran

Warga Usul Penempatan Polisi, Dishub Pasang Rambu Peringatan di Bundaran

Lupa Cabut Kunci, Motor Pekerja Subkon Raib Digondol Maling di Kepri

Lupa Cabut Kunci, Motor Pekerja Subkon Raib Digondol Maling di Kepri

Bruno Fernandes Menolak Tawaran dari Al Nassr – Olahraga

Bruno Fernandes Menolak Tawaran dari Al Nassr – Olahraga

Makanan Bergizi Gratis Akan Diawetkan Agar Tidak Cepat Basi

Makanan Bergizi Gratis Akan Diawetkan Agar Tidak Cepat Basi

Kategori

  • Kepri
  • Lifestyle
  • Metro
  • News
  • Olahraga
Bicara Publik

© 2025 Bicarapublik.com - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Kami

  • Home
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Metro
  • Kepri
  • Olahraga

© 2025 Bicarapublik.com - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In