Dengan memanfaatkan lahan yang ada, sebuah sekolah dasar berhasil menghasilkan tambahan pendapatan setiap bulannya melalui kegiatan bercocok tanam. Melalui usaha ini, mereka menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan pangan, seperti pisang, cabe, dan bawang.
Keberhasilan ini diawali sekitar dua tahun lalu ketika kepala sekolah menyadari bahwa merawat tanaman hias hanya menghabiskan waktu tanpa memberikan keuntungan. Dia merasa bahwa ada potensi besar di lahan yang tersedia, sehingga beralihlah ke tanaman pangan yang lebih bermanfaat.
Manfaat Bergerak di Sektor Pertanian
Menanam tanaman pangan di lingkungan sekolah tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga pendidikan praktis bagi siswa. Dengan melibatkan para siswa dalam proses menanam, mereka tidak hanya belajar untuk mencintai lingkungan, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang dunia pertanian dan ketahanan pangan.
Kepala sekolah mengungkapkan bahwa dia menggunakan uang pribadi untuk membeli bibit berbagai tanaman. Dia membeli sekitar 150 bibit yang masing-masing seharga Rp 5.000, totalnya sekitar Rp 750.000. Meski mengeluarkan uang pribadi, dia merasa usaha ini sangat berharga karena hasil panen dapat memberikan manfaat langsung kepada siswa dan sekolah, serta meningkatkan kesadaran lingkungan.
Strategi untuk Mendorong Berkualitasnya Hasil Pertanian
Melibatkan siswa dalam setiap tahap kegiatan bercocok tanam adalah strategi utama. Dengan mengajak mereka terlibat, sekolah tidak hanya membangun rasa tanggung jawab, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang dapat mengembangkan minat mereka di bidang pertanian. Selain itu, hasil panen pun dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan dapur sekolah. Pendapatan dari hasil panen antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap kali panen digunakan untuk membeli kebutuhan dasar, meliputi galon air, kopi, dan gula.
Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk memulai kegiatan serupa. Dengan berbagi pengalaman dan hasil yang telah diperoleh, diharapkan muncul kesadaran akan pentingnya pertanian dan ketahanan pangan di kalangan generasi muda. Menanam adalah investasi yang tidak hanya bermanfaat untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.