Pelatih ganda campuran utama, Rionny Mainaky, menetapkan target ambisius bagi pasangan muda Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung pada tahun 2025. Rionny ingin anak didiknya mampu tampil maksimal dan mengincar posisi final.
Jafar dan Felisha menjadi salah satu wakil yang diharapkan oleh Indonesia di Kejuaraan Dunia mendatang. Sebagai duet yang tengah bersinar, mereka menjadi andalan di sektor ganda campuran, bersamaan dengan pasangan lainnya seperti Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari. Pencapaian ini menunjukkan bahwa pasangan ini layak diperhitungkan di kancah dunia bulu tangkis.
Perjalanan Menuju Kejuaraan Dunia 2025
Kejuaraan Dunia 2025 akan menjadi pengalaman pertama bagi Jafar dan Felisha. Keberhasilan mereka lolos ke ajang bergengsi ini tidak lepas dari penampilan solid yang mereka tampilkan sejak dipasangkan pada akhir bulan Agustus 2024. Rionny memperhatikan bahwa kemajuan yang pesat dari pasangan ini menunjukkan potensi besar di masa depan.
Hasil positif yang didapat selama hampir setahun ini memberikan keyakinan bagi Rionny untuk menetapkan target tinggi. Beliau percaya bahwa Jafar dan Felisha mampu bersaing di tingkat internasional meskipun ini adalah debut mereka di Kejuaraan Dunia. Rionny mengatakan, “Kalau di Kejuaraan Dunia, target kami final. Kalau sudah sampai final, tinggal satu langkah lagi mau juara atau tidak.”
Peningkatan performa terlihat tidak hanya dari hasil pertandingan, namun juga dari kualitas latihan yang dilakukan oleh keduanya. Rionny menyebut Jafar dan Felisha adalah atlet yang rajin dan memiliki komitmen kuat dalam latihan. “Mereka sudah bisa bermain baik di bawah tekanan,” lanjut Rionny. Ini adalah keterampilan penting dalam olahraga kompetitif, di mana ketenangan di saat kritis dapat menentukan hasil pertandingan.
Strategi Menuju Kemenangan
Rionny memberikan pandangannya tentang bagaimana Jafar dan Felisha telah menunjukkan kematangan yang signifikan di lapangan. Walaupun mereka tidak mencapai target semifinal pada Japan Open, keberhasilan mereka menembus babak semifinal di China Open 2025, yang merupakan turnamen level Super 1000, menjadi bukti potensi mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan pemain-pemain terbaik dunia.
Selain itu, pencapaian medali di Kejuaraan Asia 2025, yang memiliki perolehan poin setara dengan turnamen BWF World Tour Super 1000, menambah keyakinan tim. Rionny menuturkan, “Data dan kemampuan mereka menunjukkan bahwa final itu realistis.” Hal ini memotivasi tim untuk terus bekerja keras dan memaksimalkan potensi yang ada.
Rionny juga menekankan pentingnya menyesuaikan strategi dengan tingkat kompetisi. Ia menyebut bahwa meskipun untuk turnamen selevel 500, target bisa lebih ambisius, dan mereka harus menganggap semua lawan serius. “Kalau di 500 targetnya juara. Sekarang lawan di 500 pun hampir sama dengan 1000, jadi jangan anggap enteng,” tegasnya.
Kejuaraan Dunia 2025 yang akan digelar di Adidas Arena, Paris, Prancis, pada 25–31 Agustus mendatang, menjanjikan menjadi momen penting bagi Jafar dan Felisha. Indonesia akan mengirimkan 12 wakil untuk berlaga pada ajang ini, menegaskan komitmen untuk meningkatkan prestasi di pentas dunia. Dengan persiapan matang dan tekad yang kuat, Jafar dan Felisha berpotensi untuk mengukir sejarah baru bagi bulu tangkis Indonesia.