Menjadi seorang wanita dengan jabatan tinggi dalam politik bukanlah tugas yang mudah. Anne Aly telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam dunia politik, tidak hanya di Australia tetapi juga secara global.
Anne Aly, yang dikenal sebagai perempuan Muslim pertama yang menduduki jabatan menteri di tingkat federal Australia, adalah sosok yang inspiratif. Muncul dari latar belakang yang unik, dia berhasil meraih posisi berpengaruh dan menunjukkan bahwa perempuan memiliki peluang yang setara untuk memimpin.
Perjalanan Hidup Anne Aly: Dari Alexandria ke Australia
Anne Aly lahir pada 29 Maret 1967 di Alexandria, Mesir, dengan nama lengkap Azza Mahmoud Fawzi Hosseini Ali el Serougi. Ketika berusia dua tahun, dia dan keluarganya bermigrasi ke Australia, di mana dia melanjutkan pendidikan yang membawanya ke puncak karir akademik. Anne menuntut ilmu di American University in Cairo, meraih gelar Bachelor of Arts pada tahun 1990, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Edith Cowan University.
Dia tidak hanya menyelesaikan Graduate Diploma pada tahun 1994, tetapi juga menggali lebih dalam dengan meraih gelar Master of Education pada tahun 1996 dan PhD pada tahun 2008. Fokus penelitiannya adalah pada kontra-terorisme dan radikalisasi anak muda. Pengabdiannya dalam dunia pendidikan terlihat saat dia menjadi profesor di beberapa universitas terkemuka di Australia, termasuk Edith Cowan University dan Curtin University.
Selain akademik, Anne juga aktif menciptakan perubahan sosial dengan mendirikan organisasi Youth-Ied People Against Violent Extremism (PaVE) pada tahun 2013. Aktivitas ini menunjukkan betapa seriusnya Anne dalam menangani isu ekstremisme yang berkembang di kalangan generasi muda.
Peran Politik Anne Aly dan Dampaknya bagi Komunitas
Pada tahun 2016, Anne Aly terpilih sebagai anggota House of Representatives yang mewakili daerah Cowan di Perth, WA. Momen bersejarah ini meningkatkan harapan bagi perempuan dan komunitas migran di Australia. Kemenangannya dalam pemilu Mei 2022 menandai langkah besar ketika dia ditunjuk sebagai Minister for Early Childhood Education dan Minister for Youth, menjadikannya wanita Muslim pertama yang menjabat sebagai menteri di pemerintahan federal pada 1 Juni 2022.
Setelah pemilu tahun 2025, Anne dilantik sebagai anggota kabinet penuh, menjabat sebagai Minister for Small Business, Minister for International Development, dan Minister for Multicultural Affairs mulai 13 Mei 2025. Keberadaannya di kabinet penuh adalah tonggak sejarah bagi kaum perempuan Muslim dan komunitas migran, membuka pintu lebar bagi mereka untuk terlibat di ranah politik.
Pada bulan Juni 2025, Anne mengumumkan pembentukan Office for Multicultural Affairs dalam Departemen Home Affairs. Lembaga ini mengintegrasikan berbagai fungsi kebijakan multikultural nasional, yang bertujuan untuk memberikan aksesibilitas penuh bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya. Anne menyatakan bahwa “multikulturalisme bukan sekadar perayaan budaya, namun juga harus dihargai melalui kebijakan yang inklusif.”
Melalui perjalanan hidup dan karirnya, Anne Aly tidak hanya menjadi teladan bagi perempuan, tetapi juga memberi harapan bagi calon pemimpin dari komunitas migran. Jejaknya menginspirasi banyak orang untuk terjun ke dunia politik, memperjuangkan kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dengan keberaniaannya, dia menunjukkan tidak ada batasan bagi siapa pun untuk meraih mimpi, asalkan memiliki dedikasi dan komitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat.