Pemerintah Kota Batam menciptakan momentum baru dengan peluncuran program perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang ditujukan untuk 6.945 pekerja rentan di sektor informal. Ini termasuk pengemudi ojek online, penambang boat pancung, dan penarik becak kayuh. Program ini menandai langkah pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan kolektif untuk pekerja informal melalui satu kebijakan terintegrasi.
Acara peluncuran berlangsung meriah di Golden Prawn pada Rabu (11/6), di mana simbolis penyerahan kartu kepesertaan dilakukan kepada para penerima manfaat. Dengan adanya langkah ini, Batam menciptakan sejarah penting dalam upaya melindungi kelas pekerja yang umumnya terabaikan.
Pentingnya Perlindungan bagi Pekerja Sektor Informal
Dengan peluncuran program ini, para penerima manfaat dapat terdaftar sebagai peserta Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Iuran yang dikenakan pun sangat terjangkau, hanya Rp10.000 dan Rp6.800 per bulan. Ini menunjukkan bahwa perlindungan sosial tidak lagi menjadi barang mewah bagi mereka yang bekerja di sektor informal.
Berdasarkan data dari program ini, para penerima manfaat terdiri dari pengemudi beberapa aplikasi transportasi online dan juga mereka yang tergabung dalam sektor transportasi tradisional. Ini adalah langkah yang signifikan untuk menjamin kesejahteraan pekerja, meningkatkan rasa aman, dan melindungi hak-hak mereka.
Strategi dan Harapan untuk Ke Depan
Inisiatif ini tidak hanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat, tetapi juga dari pihak BPJS Ketenagakerjaan. Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menyatakan bahwa langkah ini patut dicontoh oleh daerah lain. Upaya Pemko Batam diperkuat dengan harapan program ini dapat berkelanjutan dan meningkat setiap tahunnya.
Wakil Wali Kota Batam juga mengungkapkan komitmen dalam merealisasikan program ini sebagai bagian dari janji kampanye. Perlindungan sosial bagi pekerja informal adalah sesuatu yang esensial dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Semua dana untuk program ini akan bersumber dari APBD Kota Batam, sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Program seperti ini saling melengkapi kebijakan lain yang telah ada dan diharapkan dapat mengatasi tantangan utama dalam perlindungan sosial bagi pekerja informal. Dengan adanya inisiatif ini, para pekerja akan lebih produktif dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, bebas dari rasa khawatir.
Program ini juga sejalan dengan misi besar untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan perlindungan yang tepat, pekerja informal bisa fokus untuk bekerja keras tanpa dibayangi oleh ketidakpastian. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih stabil, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi keluarga mereka.