Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama lintas provinsi yang akan dituangkan dalam dokumen nota kesepahaman (MoU) di Hotel Marriot Harbour Bay. Peristiwa ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha, demi kemajuan ekonomi di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan persiapan MoU yang diadakan baru-baru ini, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Properti Kadin Kepri, Roma Nasir Hutabarat, menegaskan bahwa kerja sama ini akan melibatkan perwakilan dari Provinsi Kepri, Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Lampung. Hal ini menggambarkan pentingnya kolaborasi antara berbagai daerah untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang ada.
Kerja Sama dalam Ekonomi dan Investasi
Kerja sama ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mendorong konektivitas antarwilayah, yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini. Roma menegaskan bahwa pendekatan Government to Government (G to G) yang diusung bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kerjasama di level pemerintah, tetapi juga akan ditindaklanjuti oleh pelaku usaha dengan skema Business to Business (B to B).
Pentingnya keterlibatan pelaku usaha dalam kerja sama ini tak dapat diremehkan. Tanpa dukungan dari sektor swasta, upaya untuk mengembangkan ekonomi di kawasan ini mungkin tidak akan maksimal. Roma mencatat bahwa setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dan saling melengkapi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk aktif berperan dan memfasilitasi inisiatif-inisiatif yang ada.
Mendorong Distrik Wisata dan Arus Investasi
Dalam diskusi yang berlangsung, Roma berbicara tentang potensi luar biasa yang dimiliki oleh daerah, khususnya dalam sektor pariwisata. Kerja sama lintas daerah ini diyakini dapat mempercepat distribusi barang dan layanan, serta mempromosikan pariwisata yang akhirnya bisa mengundang investasi lebih banyak ke kawasan. Dengan adanya konektivitas yang lebih baik, integrasi antarwilayah diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Roma mengungkapkan bahwa penandatanganan 15 nota kesepahaman yang direncanakan dalam waktu dekat bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan tonggak awal untuk kerja sama yang lebih strategis antara kebijakan pemerintah dan keinginan pasar. Kehadiran Menteri Dalam Negeri dalam acara tersebut juga menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Penutup dari inisiatif ini adalah harapan akan adanya kehadiran mendagri yang dapat memberikan semangat tambahan bagi semua pihak yang terlibat. Keterlibatan pemerintah yang aktif dalam inisiatif ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.