Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax belakangan ini menjadi perhatian serius bagi warga Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Situasi ini menciptakan antrean panjang di SPBU, tutupnya layanan lebih awal, serta ketersediaan kios eceran yang nyaris kosong, memicu keresahan di tengah masyarakat.
Razwin Abdullah, Kepala Bidang Perdagangan dari Disperindagkop UMKM, menjelaskan bahwa permasalahan ini merupakan tanggung jawab bagian ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga. Menurutnya, semua aspek mulai dari kuota, distribusi, hingga pengawasan BBM berada di bawah kendali mereka.
Faktor Penyebab Kelangkaan BBM
Penyebab kelangkaan ini beragam. Salah satunya adalah spekulasi yang berkembang di kalangan warga. Di saat kesulitan memperoleh BBM, muncul dugaan aktivitas mencurigakan di SPBU Dabo Singkep. Beberapa warga melaporkan melihat pemindahan BBM secara diam-diam ke drum-drum besar saat dini hari.
Fadhlan, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa pada pagi hari, dia menyaksikan sekitar enam drum besar berada di area SPBU. Dia mencurigai bahwa mereka sedang memindahkan BBM dari tangki SPBU ke drum tersebut. Kecurigaan ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa pemindahan tersebut terjadi di waktu yang tidak lazim, di mana seharusnya SPBU dalam keadaan tidak beroperasi.
Keterlibatan Masyarakat dan Apa yang Harus Dilakukan
Keresahan ini terasa sampai pada masyarakat, terutama kalangan pelaku usaha dan pengemudi ojek harian yang bergantung pada keandalan pasokan BBM. Mereka menyerukan agar pemerintah daerah, khususnya Pemkab Lingga, segera melakukan investigasi terkait situasi kelangkaan ini. Mereka meminta kejelasan dan transparansi mengenai status pasokan BBM di daerah mereka.
Sebagai penutup, perlu ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk menyelidiki masalah ini. Keberadaan SPBU harusnya menjadi solusi, bukan justru menambah masalah bagi masyarakat. Semua pihak mesti berkolaborasi untuk mengatasi kelangkaan BBM agar masyarakat tidak terus-menerus mengalami kesulitan.