Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kantor Pelayanan Imigrasi Kota Batam di Mal Pelayanan Publik. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam mendukung iklim investasi di Batam, khususnya terkait urusan visa bagi Tenaga Kerja Asing (TKA).
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk membahas berbagai isu keimigrasian yang sering dihadapi oleh investor dan pelaku usaha. Diskusi diawali dengan dialog langsung bersama para pengguna jasa keimigrasian untuk mendengarkan masukan dari mereka serta mengevaluasi efektivitas layanan yang ada saat ini.
Pentingnya Kunjungan untuk Sinergi Keimigrasian
Kunjungan ini menciptakan momen yang krusial untuk membahas poin-poin utama, salah satunya adalah skema Golden Visa. Skema ini mulai berlaku sejak Juli 2024, dan memiliki tujuan untuk memberikan izin tinggal jangka panjang antara 5 hingga 10 tahun bagi investor, profesional, dan tokoh global yang berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Ini menjadi langkah strategis bagi Batam untuk menarik lebih banyak investor potensial.
Kepala Kantor Imigrasi Batam, Hajar Aswad, menjelaskan bahwa potensi Golden Visa di Batam sangat besar. Kawasan ini sudah menjadi rumah bagi ribuan Penanaman Modal Asing (PMA). Namun, hingga saat ini, jumlah pemegang Golden Visa di Batam masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kerjasama antara BP Batam dan Imigrasi menjadi sangat penting untuk menyosialisasikan manfaat serta mekanisme dari program ini kepada investor dan pengusaha.
Strategi Meningkatkan Kualitas Investasi Melalui Golden Visa
Diskusi ini tidak hanya berhenti pada pengenalan skema Golden Visa, tetapi juga mencakup bagaimana cara untuk meningkatkan jumlah pemegang visa tersebut. Fary Djemy Francis menekankan bahwa kolaborasi antara BP Batam dan Kantor Imigrasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan investasi yang ramah. Hal ini meliputi kemudahan dalam pengurusan perizinan dan keimigrasian bagi tenaga kerja dan investor asing.
Keduanya sepakat bahwa kolaborasi lintas lembaga merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing Batam sebagai kawasan tujuan investasi. Inovasi dalam layanan kepada investor juga diperjelas sebagai langkah yang harus diambil agar Batam tetap bersaing dengan kawasan lainnya di Asia Tenggara. Dengan penguatan sinergi seperti ini, Golden Visa diharapkan bisa menjadi nilai tambah yang signifikan dalam menarik investor berkualitas.
Kunjungan ini merupakan langkah awal dari upaya terus-menerus dalam menciptakan koordinasi lebih baik antara BP Batam dan Kantor Imigrasi. Tentu saja, ini bukan hanya soal mempermudah pengurusan visa, tetapi juga tentang membangun ekosistem investasi yang lebih komprehensif dan inklusif. Dengan demikian, harapannya adalah semakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya di Batam, membuka peluang baru bagi perekonomian lokal.