Drs H Johnny Hardjojo MSi telah menunjukkan kematangan dan komitmen untuk maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030. Dalam sebuah percakapan di Senayan Jakarta, Johnny mengungkapkan, “Saya siap mencalonkan diri dan terpanggil untuk memimpin PWI.” Komentar ini mengisyaratkan pentingnya peran PWI dalam menjaga kualitas jurnalistik di tanah air.
Situasi internal PWI yang mengalami dualisme kepengurusan menjadi fokus perhatian banyak kalangan. Sebuah organisasi yang dikenal sebagai barometer kewartawanan di Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar. Dengan adanya dua kepengurusan, yakni satu yang dipimpin oleh Hendry Ch Bangun dan satu lagi oleh Zulmansyah Sekedang, menciptakan ketidakpastian dan konflik yang berdampak negatif pada reputasi organisasi.
Pentingnya Keterlibatan dalam Pemulihan Organisasi
Melalui inisiatif mediasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, kedua kubu telah sepakat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) demi memilih ketua umum baru pada akhir Agustus 2025. Kebangkitan PWI sangat bergantung pada kemampuan para anggotanya dalam bersatu demi visi dan misi bersama. Johnny, yang sangat mencintai organisasi ini, berbagi fokus pada aspek pemulihan, “Saya ingin memperbaiki dan menjaga citra serta martabat PWI ke depan.”
Pengalaman panjangnya dalam dunia jurnalistik memberi Johnny perspektif yang mendalam. Sejak awal karier di akhir 1970-an, dia terus mengasah kemampuannya hingga mencapai posisi puncak dalam berbagai media. Pengalamannya sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di Harian Umum ABRI dan Pemimpin Redaksi di berbagai media menunjukkan komitmennya terhadap bidang ini. Ini adalah bukti bahwa Johnny memiliki visi yang jelas untuk memimpin PWI dalam situasi yang baru.
Strategi untuk Membangun Kembali Kepercayaan Publik
Dalam menghadapi tantangan yang ada, salah satu langkah strategis yaitu menanggapi masalah fundamental yang mengganggu industri media saat ini, seperti PHK besar-besaran terhadap wartawan. Johnny mengungkapkan, “Saya ingin menggerakkan upaya bersama untuk mengatasi isu-isu tersebut.” Dengan pemahaman mendalam tentang kondisi pasar media, Johnny merencanakan berbagai program yang dapat mendukung keberlangsungan usaha wartawan di seluruh Indonesia. Keterlibatannya aktif dalam organisasi juga menciptakan sebuah jaringan yang cukup luas, yang memungkinkan kolaborasi dan dukungan lebih untuk anggota.
Baginya, menyatukan pengalaman dan pengetahuan dari semua anggota PWI adalah kunci untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik terhadap organisasi jurnalis ini. Johnny memiliki rekam jejak yang menakjubkan dalam berbagai posisi penting, termasuk sebagai Ketua Departemen Pertahanan dan Militer PWI Pusat dan Anggota Dewan Penasihat. Ini adalah langkah nyata untuk mendemonstrasikan keseriusannya dalam memimpin.
Setiap langkah yang diambil Johnny berlandaskan pada komitmen yang kuat terhadap Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadikannya sosok yang layak dipertimbangkan untuk memimpin. Penghargaan yang diterima dari berbagai pihak menunjukkan pengakuan dan respek atas kontribusinya dalam dunia jurnalistik dan pertahanan negara. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam upaya memposisikan PWI kembali ke jalur yang benar.
Kemandirian dalam menjalankan organisasi dan menjaga idealisme jurnalistik adalah sesuatu yang sangat penting. Johnny menekankan bahwa kolaborasi di antara wartawan sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan yang akan datang. “Mari kita bersatu, bangkit, dan buat siapapun bangga terhadap PWI,” tegas Johnny, menunjukkan semangat kepemimpinan yang sebenarnya.