Badan Gizi Nasional menargetkan jumlah penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan meningkat menjadi hampir 7 juta orang dalam waktu dekat. Kenaikan ini mencerminkan upaya besar untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. Jumlah penerima manfaat sebelumnya tercatat 5,5 juta orang, sehingga penambahan sekitar 1,5 juta akan menciptakan dampak signifikan dalam pengentasan masalah gizi buruk di tanah air.
Dalam konferensi pers daring yang diadakan pada awal bulan, Staf Khusus Badan Gizi Nasional, Redy Hendra Gunawan, menjelaskan cita-cita ambisius ini. “Kami merencanakan tambahan 1,2 juta penerima manfaat dalam pekan depan, sehingga totalnya mencapai hampir 7 juta,” ungkapnya. Ini adalah angka yang signifikan, bahkan melebihi jumlah penduduk di negara tetangga, Singapura. Hal ini menunjukkan komitmen Badan Gizi Nasional untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang membutuhkan mendapat akses ke makanan bergizi.
Peningkatan Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
Saat ini, total satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi telah mencapai 1.873 unit. Redy menyatakan bahwa akan ada peningkatan sebanyak 473 unit dalam waktu dekat, menjadikan total unit SPPG hampir mencapai 2.200. Hal ini adalah pencapaian yang positif dan sesuai dengan target Badan Gizi Nasional yang ingin mencapai 1.994 unit pada bulan Juli. Keberadaan unit-unit ini memudahkan distribusi makanan bergizi kepada mereka yang membutuhkan.
Salah satu aspek penting dari program ini adalah kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Hingga saat ini, program ini telah melibatkan sekitar 10.000 UMKM dan koperasi untuk mensuplai bahan baku ke SPPG. Kerjasama ini tidak hanya mendorong penyediaan gizi, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal melalui dukungan kepada usaha kecil.
Strategi untuk Mencapai Target dan Verifikasi Mitra
Selain memastikan jumlah penerima manfaat meningkat, Badan Gizi Nasional juga sedang melakukan percepatan dalam verifikasi mitra satuan pelayanan pemenuhan gizi. Saat ini, terdapat hampir 4 ribu mitra SPPG yang sedang mengantri untuk diverifikasi. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kualitas dan keamanan pengadaan bahan makanan. Redy menambahkan, “Kami berharap percepatan verifikasi ini dapat dilakukan secepatnya, sehingga target Badan Gizi Nasional di bulan Agustus dapat tercapai.” Upaya ini menunjukkan komitmen BGN untuk memastikan bahwa setiap aspek dari program ini, dari penyediaan bahan hingga distribusi, berjalan dengan baik.
Dari perspektif data, Badan Gizi Nasional juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar, mencapai hampir 100.000 orang yang bekerja langsung di SPPG. Ini bukan hanya mendukung penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja. Dengan banyaknya orang yang terlibat, program ini dapat secara efektif menjangkau masyarakat yang membutuhkan, serta memberikan dampak positif dalam hal perekonomian.