Bupati Karimun, Iskandarsyah, kedatangan jemaah haji kloter pertama yang baru tiba di Karimun, disambut langsung dengan antusias. Momen ini menjadi sangat istimewa bagi mereka yang telah menjalani perjalanan spiritual ke Tanah Suci.
Selama kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan ucapan selamat datang kepada para jemaah. Perjalanan haji yang mereka jalani merupakan pengalaman spiritual yang mendalam, dan sangat layak untuk dirayakan. Mengingat banyaknya tantangan serta usaha yang telah mereka lakukan demi melaksanakan salah satu rukun Islam ini.
Perayaan Selamat Kembali Jemaah Haji
Pada hari bersejarah ini, Bupati turut mendoakan agar jemaah haji yang masih berada di Mekah, bisa segera kembali dengan selamat ke tanah air. Kata-kata penghargaan dan ucapan terima kasih juga dilontarkan kepada panitia yang telah mendukung selama proses keberangkatan hingga kepulangan jemaah. Sebuah perjalanan haji adalah ibadah fisik yang membutuhkan kekuatan serta komitmen, dan merupakan rukun Islam yang kelima.
Menurut Bupati, menyambut pulangnya jemaah haji ke kampung halaman adalah momen penuh haru dan berkah. Masyarakat yang hadir di pelabuhan Tanjung Balai Karimun turut meluapkan rasa bahagia mereka, organisasi dan komunitas lokal pun ikut berperan serta dalam menyambut dengan tradisi-kompang. Hal ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh kasih sayang bagi para jemaah.
Pengalaman Berharga dari Ibadah Haji
Tahun ini, jumlah jemaah haji asal Karimun yang berangkat ke Tanah Suci mencapai angka 122 orang. Dari jumlah tersebut, 111 orang merupakan kloter pertama yang tiba di tanah air pada 12 Juni 2025. Kloter kedua menjadwalkan kepulangan 8 orang pada 13 Juni 2025, dan terakhir ada 2 orang yang kembali pada 30 Juni 2025.
Sayangnya, perjalanan suci ini turut menyimpan duka. Salah satu jemaah haji, atas nama almarhum H Abdul Kadir asal Kundur Utara, meninggal dunia, serta satu jemaah lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit di Jeddah. Tentu ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap perjalanan spiritual, selalu ada liku-liku yang harus dilalui.
Para jemaah yang berhasil kembali ke tanah air tidak hanya membawa pulang kenangan dan pengalaman spiritual, tetapi juga mendapatkan berkah yang luar biasa. Mereka disambut dengan haru dan tangis bahagia, saat bertemu dengan keluarga mereka yang telah menunggu di pelabuhan. Beberapa di antaranya tampak mengenakan masker, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan setelah perjalanan panjang.
“Dengan begitu, semoga kita semua termotivasi untuk terus menjalani ibadah dan meningkatkan kualitas diri secara berkelanjutan. Jemaah haji yang telah kembali adalah pengingat akan pentingnya ketekunan dan komitmen dalam beribadah,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat. Momen ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga refleksi kedalaman spiritual dan rasa syukur untuk semua yang telah dialami selama di Tanah Suci.