Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Batam baru-baru ini mengajukan usulan remisi Hari Kemerdekaan untuk 24 anak didik pemasyarakatan (andikpas). Usulan ini dikirimkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI melalui kantor wilayah setempat, sebagai langkah untuk memberikan penghargaan kepada anak-anak yang berkelakuan baik selama menjalani masa hukumannya.
Proses pemberian remisi ini akan diputuskan dua hari sebelum tanggal 17 Agustus, atau pada tanggal 15 Agustus. Kepastian mengenai jumlah penerima remisi masih dalam tahap menunggu, namun Kepala LPKA Kelas II Batam, Faizal Gerhani Putra, menuturkan bahwa berdasarkan usulan, pihaknya berharap semua anak yang diusulkan dapat menerima hak tersebut.
Konsep Remisi Bagi Anak Didik Pemasyarakatan
Remisi adalah pengurangan masa hukuman yang diberikan kepada narapidana atau tahanan, termasuk anak-anak dalam LPKA. Syarat utama untuk mendapatkan remisi ini mengacu pada ketentuan dalam Permenkumham Nomor 3 Tahun 2018, yang mengharuskan para anak binaan berkelakuan baik dan telah menjalani sepertiga dari masa pidana mereka. Ini adalah upaya untuk mendorong anak-anak agar berperilaku baik dan merasa dihargai berkat kemajuan yang telah mereka buat selama waktu mereka di LPKA.
Dalam situasi ini, saat ini terdapat 56 anak didik di LPKA Kelas II Batam, dengan komposisi 54 laki-laki dan 2 perempuan. Usulan remisi diharapkan dapat memberikan motivasi lebih bagi mereka untuk terus menjalani proses rehabilitasi dengan baik. Kita perlu menyadari bahwa remisi bukan hanya tentang pengurangan waktu hukuman, tetapi juga tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik dan kesempatan kedua bagi anak-anak ini.
Pentingnya Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian
Di LPKA, anak-anak ini tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan pembinaan kepribadian dan kemandirian yang berkelanjutan. Pembinaan kepribadian bertujuan untuk mengembangkan dasar-dasar pribadi agar anak mampu menyeimbangkan kehidupan mereka melalui kegiatan yang mencakup aspek keagamaan, jasmani, intelektual, serta kesadaran berbangsa dan bernegara. Ini adalah fondasi penting bagi masa depan mereka dan kemampuan untuk beradaptasi kembali dalam masyarakat.
Pembinaan kemandirian juga sangat penting, di mana anak-anak diajarkan keahlian dan kecakapan, seperti pelatihan perkebunan, pangkas rambut, dan menyablon. Melalui latihan keterampilan ini, anak didik diharapkan tidak hanya memperoleh kompetensi teknis, tetapi juga keterampilan hidup yang akan berguna bagi mereka di masa depan. Keberhasilan mereka dalam bidang ini merupakan bagian dari proses rehabilitasi yang lebih luas, yang dapat membuka peluang pekerjaan dan meningkatkan rasa percaya diri setelah mereka keluar dari LPKA.
“Bagi anak binaan yang menerima remisi nantinya, kami berharap agar pembinaan yang telah dilakukan selama berada di LPKA bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ungkap Faizal. Harapan ini mencerminkan keinginan untuk melihat anak-anak ini tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga serta masyarakat. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan perubahan positif di dalam diri anak-anak.
